Saya mau tamasya. Berkeliling keliling kota. Hendak melihat-lihat keramaian yang ada. Saya panggilkan becak, kereta tak berkuda. Becak, becak, coba bawa saya.
Lagu Anak-anak Indonesia
Lucu, ya, bahwa ada lagu anak-anak yang diciptakan untuk menggambarkan kesenangan berkeliling kota naik moda transportasi yang satu ini? Becak, kendaraan roda tiga yang ‘menggelinding’ pelan menyusuri jalan raya ini memang memberikan pengalaman berkendara yang santai dan menenangkan.
Dari atas kereta becak, dengan Abang Becak yang mengayuh pedal di belakang, kita bisa merasakan semilir angin membelai wajah ditingkahi samar desir rantai sepeda yang teratur, seraya menikmati interaksi orang-orang di jalan dan melihat-lihat pemandangan sekitar.
Laju becak yang perlahan memang membuat penumpangnya memiliki lebih banyak waktu untuk mengamati detil-detil suatu tempat dengan lebih seksama. Tak heran, cocok rasanya berkeliling kota menggunakan moda transportasi yang ramah lingkungan ini.
Pengalaman berplesir dengan becak ini bisa Anda rasakan ketika berkunjung ke Pekalongan–terutama jika Anda tertarik dengan petualan kuliner. Kota Batik ini punya stok jajanan lokal yang tak ada habisnya. Jarak antara satu atraksi kuliner dengan yang lain memang bisa melelahkan jika harus ditempuh berjalan kaki, namun terlalu dekat dan tanggung jika menggunakan mobil.
Belum lagi, banyak spot kuliner yang letaknya menyempil dan tempatnya kecil saja. Dengan mobil atau motor mungkin kita akan melewati tempat itu tanpa sengaja atau malah kesulitan mencari parkir. Karenanya, menumpang becak adalah solusi yang ideal untuk melakukan penjelajahan kuliner di Pekalongan.
Tak tahu harus menjelajah kuliner ke mana?
Tanya saja kepada Abang Becak! Mereka adalah pemandu wisata paling mumpuni di kota ini. Siapa yang lebih tahu seluk-beluk kota selain warga lokalnya sendiri? Dan berdasarkan pengalaman, rekomendasi warga lokal biasanya jarang meleset!
Mulai dari nasi megono, soto tauto, ataupun garang asem, Abang Becak kita pasti punya rekomendasi warung-warung lokal yang paling otentik yang jadi favorit mereka! Selama dalam perjalanan, kita juga bisa meminta Abang Becak berhenti dan menunggu jika ada makanan lain yang menggoda selera, atau ketika melihat batik yang cantik untuk dibawa pulang!
Petualangan mengelilingi kota Pekalongan dengan becak bisa dianggap sebagai petualangan mencari harta karun. Peta harta karunnya ada di tangan Abang Becak pilihan Anda! Dengan topi dan handuk tersamping di pundak, Anda akan diajak berkelana ke sudut-sudut Pekalongan sambil menikmati bagaimana kota pelabuhan ini berinteraksi dengan warga, sejarah, dan budayanya.
Dalam pengelanaan becak ini, paling baik adalah memercayai rekomendasi Abang Becak dan membiarkan dia membawa Anda ke tempat-tempat pilihannya, demi mencoba memahami kota ini dari sudut pandang orang-orang yang mendiaminya.